![]() |
845 warga terdampak banjir rob di Indramayu akibat tanggul jebol (Dok. BPBD Kabupaten Indramayu) |
Indramayu, CirebonZone - Musibah banjir rob kembali melanda kawasan pesisir Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Peristiwa ini terjadi akibat jebolnya tanggul penahan ombak yang menjadi pertahanan utama warga dari ancaman air laut.
Dampaknya begitu besar, tidak hanya merendam ratusan rumah warga tetapi juga memaksa sebagian di antaranya mengungsi demi keselamatan.
Jebolnya tanggul penahan ombak ini terjadi pada Rabu (29/1/2025), menyebabkan air laut naik ke daratan dan menggenangi permukiman warga.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Asep Afandy, mengungkapkan bahwa banjir rob kali ini cukup parah dengan ketinggian air mencapai satu meter.
Berdasarkan data asesmen yang dilakukan, tercatat ada 845 warga terdampak, di mana 104 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
“Kita sudah mendirikan posko pengungsian yang didirikan di Kertawinangun untuk para korban pengungsi,” ujar Asep dalam keterangan resminya pada Kamis (30/1/2025).
Tidak hanya itu, upaya penanganan segera dilakukan oleh BPBD Indramayu bersama berbagai instansi terkait.
Koordinasi dengan Dinas Sosial, Tagana, TNI, Polri, serta relawan telah membuahkan hasil berupa pengiriman bantuan ke lokasi terdampak.
Posko pengungsian menjadi pusat distribusi logistik, sekaligus lokasi pendataan bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal mereka.
Asep menegaskan bahwa bantuan logistik sudah mulai disalurkan baik kepada para pengungsi maupun warga terdampak lainnya.
Bantuan ini meliputi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, pakaian, serta perlengkapan tidur.
Baca Juga: Daop 3 Cirebon Sediakan 18.742 Tiket KA untuk Libur Isra Miraj dan Imlek, Ini Rinciannya!
Namun, Asep juga menyampaikan bahwa tantangan dalam proses evakuasi dan distribusi bantuan cukup besar mengingat banjir rob yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Bantuan logistik telah diberikan untuk warga,” jelasnya.
Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah Indramayu masih tidak bersahabat. Hujan yang terus mengguyur dan gelombang air laut yang tinggi membuat air belum sepenuhnya surut.
Hal ini menjadi perhatian utama bagi BPBD dan instansi terkait yang terus siaga memantau perkembangan situasi di lapangan.
Baca Juga: Kembali ke Meja Hijau! Panji Gumilang Diperiksa Atas Dugaan TPPU, Sidang Perdana Digelar di PN Indramayu
“Kami masih siaga bencana dan terus memantau kondisi banjir rob,” tambah Asep.
Selain genangan air, banjir rob juga menyebabkan kerusakan fisik pada rumah-rumah warga. Tercatat, tujuh rumah mengalami kerusakan sedang akibat terjangan air laut.(*)