![]() |
Pj Wali Kota Cirebon Serukan Aksi Bersih Sungai sebagai Kunci Mitigasi Bencana Pascabanjir (Dok. Setda Kota Cirebon) |
Langkah ini menjadi bagian dari rehabilitasi pascabanjir guna mengurangi dampak bencana serta mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dalam kegiatan pascabanjir tersebut, Pj Wali Kota menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai, demi keberlanjutan mitigasi bencana.
Pj Wali Kota menjelaskan bahwa banjir yang terjadi membawa banyak sampah yang menghambat saluran air, khususnya di sepanjang Kali Suba.
Baca Juga: Banjir Cirebon: Kemensos Kerahkan Tim dan Salurkan Bantuan Total Rp580 Juta untuk Warga Terdampak
Pembersihan ini melibatkan Satgas tingkat kelurahan dan kecamatan, yang bertugas mengangkut sampah-sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kita sudah mulai melakukan tahapan rehabilitasi. Banjir akibat hujan deras dan meluapnya Kali Suba telah menimbulkan banyak sampah yang menghambat laju air. Hari ini, kita fokus untuk membersihkan sampah-sampah yang terakumulasi di sepanjang saluran drainase yang terhubung dengan jalur utama di Kali Suba," ujarnya dilansir CirebonZone.com dari KBRN pada Selasa (21/1/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang terdampak bencana.
Pembersihan drainase dan sungai dinilai penting untuk memperlancar aliran air, sekaligus mencegah risiko banjir di masa mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, H. Agus Mulyadi mengajak masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan sungai.
Ia menegaskan bahwa membuang sampah sembarangan hanya akan memperburuk kondisi, terutama saat musim hujan.
“Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan sungai. Sampah yang dibuang sembarangan akan kembali menghambat aliran air dan berpotensi menyebabkan bencana di masa depan,” katanya.
Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dianggap menjadi kunci dalam mencegah bencana serupa.
Pj Wali Kota juga mengapresiasi masyarakat yang telah turut serta dalam kegiatan kerja bakti, memperlihatkan semangat gotong royong yang kuat.
Mengingat curah hujan yang diperkirakan tinggi hingga Juni 2025, Cirebon tetap dalam status siaga bencana.
Pemerintah Kota Cirebon akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat, untuk memastikan langkah mitigasi, rehabilitasi, hingga rekonstruksi berjalan optimal.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang telah bekerja keras dalam menangani masalah ini. Selain itu, kami sangat mengapresiasi seluruh perangkat daerah dan Forkopimda yang bergerak bersama dengan masyarakat untuk memastikan pembersihan ini berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Melalui kegiatan kerja bakti ini, diharapkan semangat gotong royong dapat terus terpelihara.(*)
Tags
Cirebon